FORM OF KAGANGA

GRAMMAR

VOCAL LETTER

Aksara swara adalah aksara yang secara silabis memiliki harkat bunyi vokal yang dalam sistem aksara Sunda Kuno berjumlah lima buah. Ada tiga buah aksara swara yang masing-masing memiliki dua lambang, yaitu /a/, /é/, dan /i/. Ketiga varian lambang aksara masing-masing tersebut dalam penggunaannya sering dipertukarkan secara bebas dengan nilai harkat bunyi yang tetap (Idin dkk, 2008)

a

a

é

é

i

i

Gambar 1. Variasi Aksara Swara untuk huruf vokal a, é, dan i

Gambar 2. Huruf vocal lainnya dalam aksara sunda

CONSONANT LETTER

Aksara ngalagena adalah lambang-lambang bunyi yang dapat dipandang sebagai fonem konsonan yang secara silabis mengandung bunyi vokal /a/. Jumlah aksara Sunda Kuno ini ada delapan belas jenis aksara ngalagena yang susunannya disesuaikan dengan sistem kedudukan alat-alat ucap (artikulasi-atikulator), seperti guttural 'kerongkongan', palatal 'langit-langit', lingual 'lidah', dental 'gigi', dan labial 'bibir'. Namun demikian, lambang bunyi untuk aksara nya muncul dalam tiga bentuk dan untuk aksara ba muncul dalam dua bentuk. Kedua varian lambang aksara masing-masing tersebut dalam penggunaannya sering dipertukarkan secara bebas dengan nilai harkat bunyi yang tetap (Idin dkk, 2008).

Gambar 3. Aksara Konsonan "Ngalagena".

Selain aksaran konsonan ngalagena, aksara konsonan juga ada yang diperoleh dari serapan, antara lain: fa, qa, va, xa, dan za.

Gambar 4. Aksara konsonan yang berasal dari serapan.

VOCALIZATION

Menurut (Idin dkk, 2008) Lambang vokalisasi aksara Sunda terdiri atas 13 buah yang cara penulisannya dibagi kedalam tiga kategori berikut:

1.      Vokalisasi yang ditulis "di atas" lambang aksara dasar berjumlah 5 buah, yaitu:

2.      Vokalisasi yang ditulis "di bawah" lambang aksara dasar berjumlah 3 buah, yaitu:

3.      Vokalisasi yang ditulis "sejajar" dengan aksara dasar berjumlah 5 buah, yaitu:

NUMBER

Menurut (Idin dkk, 2008), dalam aksara sunda juga terdapat tulisan angka. Penulisan lambang angka puluhan, ratusan, dan seterusnya ditulis berderet dari "kiri ke kanan", seperti halnya dalam sistem angka Arab. Beberapa lambang angka Sunda bentuknya ada yang mirip dengan lambang aksara sehingga untuk menuliskan (deretan) lambang angka harus diapit dengan garis vertikal yang lebih tinggi dari lambang angka. Lambang angka-angka yang dimaksud adalah:

FUNCTUATION

Fungtuasi atau tanda baca yang dipakai untuk melengkapi penggunaan aksara Sunda dalam penulisan suatu kalimat, alinea, maupun wacana dilakukan dengan mengadopsi semua tanda baca yang berlaku pada sistem tata tulis huruf Latin. Tanda baca tersebut meliput koma (,), titik (.), titik-koma(;), titik dua (:), tanda seru (!), tanda Tanya (?), dan tanda kutip. ("..."). Ukuran penulisan disesuaikan dengan fisik aksara sunda. Sedangkan untuk penulisan predikat atau gelas akademis mengikuti tata tulis huruf Latin.